Cerita sebelumnya: Perempuan Dalam Mimpi [Episode 1]
Untuk beberapa jenak rintik-rintik hujan menjatuhi tanah, dan meruahkan petrichor melalui kisi-kisi ventilasi kamar, menggugahku untuk bangkit dan beranjak menuju jendela. Kutinggalkan laptopku beserta tulisan-tulisanku perihal perempuan yang kutemui di dalam mimpiku, perempuan yang wajahnya begitu mirip dengan perempuan yang kutemui di kafe sore tadi.
Daun jendela kubuka, embus angin membawa serta pertichor lebih deras memenuhi ruang kamarku. Tubuhku kini disekap dingin. Namun tiba-tiba ada yang begitu hangat di dada, di kepala, di sekujur tubuh. Ketika bayangan tentang perempuan di dalam mimpiku melintas di antara rerintik hujan. Aku mengingatnya dengan jelas setiap detail lekuk-lekuk wajahnya, bahkan untuk sebuah kerutan di bawah matanya. Tak salah lagi, perempuan yang kutemui di kafe itu adalah perempuan yang kerap memenuhi mimpi-mimpiku. Tapi siapa? Dan mengapa ia bisa menelusup ke dalam mimpiku?
Mataku meneroka jalan raya yang letaknya tak jauh dari pagar rumahku, begitu sepi, rupanya malam sudah kian sepuh. Sementara pikiranku belum juga mau dilelapkan, padahal mungkin hanya lewat mimpi aku bisa menemukan jawabannya.
Aku beranjak menjauhi jendela. Kembali duduk di hadapan laptopku. “Siapa sebenarnya perempuan itu?” pikirku. Dan lagi, sekujur tubuhku menghangat.