— Triestina
Dari dinding sekolah yang berwarna hijau
pagi, menerbitkan senyum seperti ranjau
di ranum bibir gadis berparas manis.
Dari pagar sekolah yang seperti penjara,
di sana kau buat cerita; dalam ingatan.
Lenggak-lenggok semampai gadis belasan,
memburuku dalam khayalan.
Dari selasar kelas yang tak pernah sunyi dengan gelak tawa,
sepenggal kisah cinta belia bermula,
rindu-rindu muda merekah mengeja masa.
Gadis pujaan, mengendap jadi lamunan.
Dari detik-detik yang terjatuh di pelupuk rindu,
gadis impian, kini didewasakan waktu.